Amputasi, Dibuang Sayang Tapi Dibutuhkan
Pada dasarnya istilah amputasi digunakan untuk organ tubuh. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) amputasi adalah pemotongan (anggota badan), terutama kaki dan tangan yang bertujuan menghentikan infeksi atau penyakit untuk menyelamatkan hidup orang terkait.
Penulis di sini mengartikan istilah amputasi pada bidang yang lain, dengan dasar pemikiran untuk mengorbankan suatu bagian (yang awalnya menjadi bagian dari suatu bidang yang lebih besar) agar tidak membahayakan yang lain atau agar yang lain dapat berjalan atau bertumbuh maksimal.
Contohnya, bila suatu buah terdapat bagian yang busuk sementara bagian lainnya masih segar dan sehat, maka konsep amputasi dapat dilakukan yaitu membuang bagian yang busuk. Bila suatu tanaman terdapat bagian yang busuk maka yang busuk dapat dibuang agar tanaman dapat tumbuh optimal.
Contoh konsep amputasi perlu dilakukan
Seorang lelaki pensiunan pejabat pemerintah yang pernah berdinas di luar negeri banyak membeli perabotan dari luar negeri. Ia membeli rumah dan mulai dihuni bersamaan dengan perabotan-perabotan tersebut. Setelah dua puluh tahun lebih, ada beberapa perabotan yang ternyata terkena rayap, ada satu meja yang keropos parah dan jadi doyong. Perabotan itupun menjadi persembunyian siti (si tikus maksudnya) karena ada celah yang kelihatannya nyaman untuk menjadi rumah binatang itu. Entah kenapa si bapak tidak merelakan meja tersebut untuk dibuang. Memang meja itu antik, tapi melihat kondisinya, memang seharusnya diamputasi dari bagian rumah tersebut.
Contoh konsep amputasi berhasil dilakukan
Kalau ini kisah fiksi, tapi ada pelajarannya. Pernah lihat film Jumanji, welcome to the jungle? Ada adegan, di film yang cukup mengelabui banyak anak-anak ini (karena ternyata bukan seperti film Jumanji yang pertama di mana merupakan film untuk segala umur, termasuk anak-anak) di mana pemeran utama mendorong temannya untuk mengalihkan perhatian para binatang liar agar mereka bisa mengambil permata yang akan menyelamatkan hidup mereka. Sang teman akhirnya mati diinjak-injak binatang, tapi ya hidup lagi karna masih ada ‘sisa nyawa’, dasar film. Mereka akhirnya berhasil mengambil permata tersebut dan mereka semua selamat.
Yang harus diwaspadai dalam melakukan amputasi:
- Harus benar-benar diyakini bahwa amputasi perlu dilakukan
- Dengan pertimbangan kemanusiaan konsep amputasi dilakukan dengan solusi (contohnya bagaimana ada solusi untuk pedagang kecil kaki lima yang mau di ‘amputasi’ untuk kelancaran lalu lintas)
- Pemulihan mental paska amputasi perlu dilakukan
- Bayangkan bila seorang pasien harus merelakan kakinya. Tentunya pemulihan jiwa dan mentalnya perlu dilakukan setelah amputasi.
- Bila kasus meja antik di atas akhirnya benar-benar bisa di ‘amputasi’ maka komunikasi dan pendampingan intensif mungkin perlu dilakukan agar tidak ada dampak perilaku negatif akibat penolakan yang mungkin masih dipendam
- Bila pedagang kaki lima bersedia di ‘amputasi’ dari jalanan yang macet, direlokasi, tentu dialog dan pendampingan perlu dilakukan agar tidak menimbulkan gejolak dan benar-benar me’manusia’kan
Berani amputasi? Kenapa nggak, kalau memang diperlukan. Semangat.